Hari
ini aku melihat kamu tersenyum lagi. Hari ini tak sengaja mata kita bertemu
kembali. Hari ini matamu kembali menusuk relung hatiku. Tahukah kamu betapa
hangatnya sinar matamu? Betapa teduhnya tatapan matamu? Mungkin hanya aku dan
akan selalu hanya aku yang merasakan hal itu. Aku masih tidak mengerti, mengapa
matamu begitu penting bagiku. setiap
hari aku berusaha mencari – cari sepasang mata yang menyimpan begitu banyak
rahasia. Mata misterius milikmu. Entah kenapa, aku sangat menyukai matamu. Aku
menyukai saat dimana mata kita saling bertatapan. Dalam durasi 3 detik itu, aku
sangat menikmati sinar matamu. Sinar matamu menyimpan sebuah ketenangan dan aku
menginginkannya lagi dan lagi.
Aku
ingin setiap hari bisa menatap matamu dengan leluasa. Menatap matamu tanpa rasa
canggung, tanpa rasa bersalah, dan tanpa keraguan untuk menatapnya secara
dalam. Saat di tengah – tengah pelajaran aku merasa bosan, aku segera mencari –
cari sepasang bola mata gelap milikmu. Namun yang ada aku selalu mendapati
sosokmu sedang hanyut dalam duniamu. Dunia yang kamu ciptakan sendiri, dunia
yang mungkin tidak pernah ada aku di dalamnya. Namun jika aku beruntung, aku
menemukan sepasang mata teduhmu dan sebuah senyuman terlukis di bibirmu.
Lengkap sudah saat aku melihat sosokmu dan senyuman khasmu. Aku menyukai
senyumanmu.
Kamu
adalah sosok misterius yang menyimpan berjuta rahasia yang tidak akan pernah
aku bisa ketahui. Itu salah satu alasan yang membuatmu sangat menarik. Aku
tahu, dinamika pertemuan kita tidak pernah sempurna. Namun tahukah kamu? Aku
masih mengharapkan kamu seperti saat awal pertemuan kita. Saat dimana keadaan
itu nyaris sempurna. Namun sudahlah, kini kamu sudah berubah. Tapi mata dan
senyuman khasmu tidak pernah berubah. Biarkan waktu yang akan menjawab semua
daftar pertanyaanku. Biarkan musim yang akan menjawab rasa penasaran ini.
Aku
ingin kamu tahu bahwa aku disini sangat mengharapkanmu. Aku tidak tahu apakah
benar atau hanya perasaanku saja, tapi ketahuilah akulah sosok yang selama ini
mengerti kamu. Sosok yang selama ini tidak pernah menyia – nyiakan pertemuan
kita. Sosok yang selalu menunggu kabar darimu. Sosok yang selalu tersenyum
lebar ketika kamu menyapa. Sosok yang selalu tersenyum malu saat setelah aku
mengalihkan pandangan dari pertemuan mata kita. Sosok yang selalu mengharapkan
pesan singkat darimu. Sosok yang selalu menyukaimu dalam diam. Mengagumimu
dalam hening. Memperhatikanmu dalam jarak sejauh ini.
0 komentar