Pages

Rabu, 10 Juli 2013

Apa Kabar Orang Sebaik Kamu?


Musim setia berganti. Begitu pula aku yang selalu setia sendiri di sini. Apa kabar orang sebaik kamu? Tokoh yang sama dengan apa yang pernah aku tulis dalam postinganku dulu yang berjudul “Untuk Orang Sebaik Kamu”. Setahun sudah kita tidak bertemu. Waktu yang kurang bagiku untuk melupakanmu. Buktinya, aku masih saja menulis tentangmu. Membiarkan jemariku melangkah untuk menekan setiap huruf pada keyboard. Menggali ingatanku tentangmu. Menyelami kembali perasaanku kepadamu. Tahukan kamu, aku sangat merindukan saat dimana semuanya nyata. Kenangan kita, suaramu, bahkan saat dimana sosokmu nyata untuk kurindu. Namun apa boleh buat, kini semua tentangmu hanyalah sebatas kenangan dalam ingatanku saja. Sangat mustahil untuk membuatnya menjadi nyata.

Lama tidak bertemu namun aku masih bisa mengetahui kabar darimu. Meskipun tidak secara langsung kau kirimkan kabar untukku. Tetapi aku mengetahuinya lewat dunia maya. Dunia dimana kau sangat nyata meskipun hanya dalam bentuk gambar dan tulisan. Kamu yang sekarang, lebih sering memikirkan tentang cinta. Lewat tulisan – tulisanmu yang kau rangkai dalam status facebook atau tweet dalam twitter, aku tahu betul kamu sedang memikirkan sosok perempuan yang menyita begitu banyak perhatian juga waktumu.

Semakin hari kulihat kamu semakin galau. Aku tak mengerti kenapa pemikiranmu yang sekarang begitu sempit. Mungkin aku hanya sebal karena perhatianmu hanya tertuju padanya. Mustahil rasanya kau masih memikirkan aku. Melintas di kepalamu saja aku rasa tidak mungkin. Apakah pernah sekalipun namaku melintas dalam benakmu? Aku tak berharap banyak, hanya ijinkan aku meminta satu hal padamu. Jangan pernah lupakan aku. Aku adalah seseorang yang dulu pernah menjadi teman dekatmu. Seseorang yang dulu tulus memberi perhatian dan membubuhkan sayang dalam setiap tindakanku terhadapmu. Seseorang yang dulu selalu menikmati kebersamaan kita. Kata – kata manis yang kau ucapkan, Sentuhan jemarimu, gurauanmu, senyumanmu yang terkembang setiap kali kau melihatku, sepotong kecil dari perhatianmu untukku, rasa pedulimu, dan segala penglihatanku tentangmu tidak pernah akan aku lupakan. Bagiku, mengingatmu adalah anugerah untukku. Begitu juga kebersamaan kita dulu. Pernah melalui hari bersamamu adalah anugerah untukku.

Keyakinan kita berbeda. Kita berpisah di persimpangan kehidupan. Kita memilih kehidupan yang berbeda. Jalan kita sudah berbeda dan kita sudah jarang bertemu. Mungkin tidak akan pernah bertemu. Tetapi ketahuilah aku disini tidak berubah. Aku disini diam – diam menunggu kabar darimu lewat jejaring sosial. Melihat sosokmu dalam dunia maya. Menulis kembali tentang sosokmu yang kapan saja kurindukan. Mungkin rinduku kepadamu kali ini tidak segila dulu. Rinduku kali ini hanya sebatas rindu yang begitu tenang dan damai. Selamat berjumpa kembali “Orang Sebaik Kamu”. Jika takdir mempertemukan kita, kita akan bertemu di persimpangan kehidupan yang lain. Meskipun kita akan berbelok ke arah yang berbeda. Jangan lupa aku masih sendiri disini. Melihat setiap perubahan yang mereka dan kamu lakukan. Melihat kamu tumbuh. Meskipun dalam jarak yang sangat jauh. Kamu masih mempunyai tempat di dalam hatiku. Akan kuletakkan kamu di salah satu sudut hatiku. Kamu aman di sana.

Untuk pemilik gambaran Bruno Mars yang masih kusimpan dalam kardus coklat.                                         
Dari aku, pengagum rahasiamu selama 4 tahun..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar