Pages

Kamis, 06 Juni 2013

Untuk Sepasang Bola Mata yang Selalu Kunanti



Hari ini aku melihat kamu tersenyum lagi. Hari ini tak sengaja mata kita bertemu kembali. Hari ini matamu kembali menusuk relung hatiku. Tahukah kamu betapa hangatnya sinar matamu? Betapa teduhnya tatapan matamu? Mungkin hanya aku dan akan selalu hanya aku yang merasakan hal itu. Aku masih tidak mengerti, mengapa matamu begitu penting bagiku.  setiap hari aku berusaha mencari – cari sepasang mata yang menyimpan begitu banyak rahasia. Mata misterius milikmu. Entah kenapa, aku sangat menyukai matamu. Aku menyukai saat dimana mata kita saling bertatapan. Dalam durasi 3 detik itu, aku sangat menikmati sinar matamu. Sinar matamu menyimpan sebuah ketenangan dan aku menginginkannya lagi dan lagi.

Aku ingin setiap hari bisa menatap matamu dengan leluasa. Menatap matamu tanpa rasa canggung, tanpa rasa bersalah, dan tanpa keraguan untuk menatapnya secara dalam. Saat di tengah – tengah pelajaran aku merasa bosan, aku segera mencari – cari sepasang bola mata gelap milikmu. Namun yang ada aku selalu mendapati sosokmu sedang hanyut dalam duniamu. Dunia yang kamu ciptakan sendiri, dunia yang mungkin tidak pernah ada aku di dalamnya. Namun jika aku beruntung, aku menemukan sepasang mata teduhmu dan sebuah senyuman terlukis di bibirmu. Lengkap sudah saat aku melihat sosokmu dan senyuman khasmu. Aku menyukai senyumanmu.

Kamu adalah sosok misterius yang menyimpan berjuta rahasia yang tidak akan pernah aku bisa ketahui. Itu salah satu alasan yang membuatmu sangat menarik. Aku tahu, dinamika pertemuan kita tidak pernah sempurna. Namun tahukah kamu? Aku masih mengharapkan kamu seperti saat awal pertemuan kita. Saat dimana keadaan itu nyaris sempurna. Namun sudahlah, kini kamu sudah berubah. Tapi mata dan senyuman khasmu tidak pernah berubah. Biarkan waktu yang akan menjawab semua daftar pertanyaanku. Biarkan musim yang akan menjawab rasa penasaran ini.

Aku ingin kamu tahu bahwa aku disini sangat mengharapkanmu. Aku tidak tahu apakah benar atau hanya perasaanku saja, tapi ketahuilah akulah sosok yang selama ini mengerti kamu. Sosok yang selama ini tidak pernah menyia – nyiakan pertemuan kita. Sosok yang selalu menunggu kabar darimu. Sosok yang selalu tersenyum lebar ketika kamu menyapa. Sosok yang selalu tersenyum malu saat setelah aku mengalihkan pandangan dari pertemuan mata kita. Sosok yang selalu mengharapkan pesan singkat darimu. Sosok yang selalu menyukaimu dalam diam. Mengagumimu dalam hening. Memperhatikanmu dalam jarak sejauh ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar