Saat aku melihat keluar jendela kelas siang itu, rasanya aku ingin
meneriakkan namamu. Mencoba memanggil sosok yang tak pernah sedikitpun
memikirkanku. Meneriakkan sebuah nama yang sudah 2 tahun lamanya
memenuhi pikiranku. Andai kamu tahu rahasiaku selama ini. Andai kamu
tahu betapa mudahnya kamu untuk menarik segala perhatianku. Andai kamu
tahu bahwa aku akan selalu disini, walaupun aku tidak pernah tahu kapan
kamu datang untuk memberikan kesejukan pada hati yang mulai layu ini.
Saat mereka heboh berkhayal tentang bagaimana aku denganmu, seharusnya aku sudah tahu bahwa takkan pernah berhasil denganmu. Saat mereka menyanyikan lagu yang menggambarkan perasaanku denganmu, seharusnya aku sudah tahu bahwa kamu takkan pernah tahu tentang rahasia hatiku. Saat mereka heboh memberi sepercik kode untukmu, seharusnya aku sudah tahu bahwa selamanya kamu takkan pernah menangkap segala perasaan yang terpancar lewat mata yang selalu berbinar saat melihatmu. Karena untuk selamanya kamu takkan pernah melihat kedua mata ini.
Sudah 2 tahun lamanya aku mengamatimu dari jarak sejauh ini. Mengamati setiap perubahan yang kau ciptakan. Tapi hal yang paling penting adalah aku merindukan sosokmu yang dulu. Saat tidak ada satu pun orang yang mengetahui perasaanku ini. Saat kamu masih biasa dan tidak sesibuk sekarang. Saat aku cukup dekat denganmu hingga tak jarang kau berikan senyum untukku. Dapat berbincang dan tertawa bersamamu adalah hal yang paling membahagiakan kala itu.
Namun sekarang? Banyak sudah yang mengetahui rasa ini. Lalu kamu sibuk dengan segala urusanmu. Kamu jarang sekali berada di kelas. Bahkan aku sudah tidak pernah melihat senyummu untukku. Lalu saat semuanya tercampur aduk, muncul perasaan tak tenang saat menjaga hati ini untukmu. Ada perasaan tak nyaman saat memendam rasa ini untukmu. Ada rasa tak karuan saat sudah banyak yang tahu. Aku ingin memanggilmu untuk sekedar ingin tahu, tapi aku takut pada reaksi mereka. Saat aku mencoba kembali bersikap ramah padamu, aku takut jika aku tak mampu karena segalanya telah berubah. Aku tidak bisa bersikap biasa kepadamu. Apalagi dengan adanya mata yang selalu melirik dan senyuman penuh arti ketika aku ingin dekat denganmu.
Aku tidak mengerti. Aku lelah. Aku bosan dengan semua ini. Aku tidak bisa menjaga hati ini untukmu lagi. Aku tidak ingin duduk dan menunggu. Aku ingin bebas, meskipun hatiku selalu kosong. Aku ingin bahagia, meskipun tak ada seorang pun yang ada di hati ini. Aku ingin selalu tersenyum ketika kamu mulai lenyap dari kehidupanku. Aku ingin... mereka lupa akan aku yang menyukaimu dan aku lupa bahwa aku pernah memikirkanmu.
0 komentar